
“Aduh, ini urutannya gimana sih”
“Aku ndak ngerti deh caranya bagaimana”
“Ini benar tidak ya?”
Pertanyaan-pertanyaan di atas seringkali menghampiri pemula yang ingin memulai melakukan perawatan kulit, dan terkadang hal tersebut menghentikan kita melakukan langkah awal menggunakan skincare. Bahkan ada sebagian perempuan yang masih kebingungan membedakan jenis kosmetik skincare dan make up— ada juga lho yang mengira bedak adalah skincare.
Skincare memiliki arti sebagai perawatan kulit wajah dalam jangka panjang sehingga mampu membuat wajah kita terlihat lebih terawatt biasanya digunakan setiap hari mulai dari pagi hingga malam sebelum tidur sebagai perawatan kulit.
Pemakaian skincare bisa dimulai dengan memakai sabun pencuci wajah, toner, serum, day cream, sunscreen or sunblock dan di malam hari bisa memakai toner, serum, night cream, lipbalm dan sebagainya.
Sedangkan make up memiliki arti sebagai berdandan ataupun berhias. Make up hanya digunakan pada saat tertentu saja, seperti acara formal pada saat wisuda, pada saat acara pernikahan, maupun pada saat akan pergi kerja atau bisa dikatakan untuk menunjang penampilan yang terdiri dari foundation, contour, cushion, bb cream, cc cream, dd cream, primer, bedak, concealer, lipstick, maskara, pensil alis, eyeliner, eyeshadow, blush on, highlighter, shading dan masih banyak lagi tentunya.
***
Dalam penelitian Dewi Sukristiani pada tahun 2014 kepada mahasiswa di kampus negeri Padang menunjukkan bahwa mayoritas perempuan muda di salah satu jurusan kampus tersebut kurang mengetahui kosmetika sesuai jenis kulit dan cara penggunaannya.
Dengan pengetahuan yang kurang memadahi tentang jenis kulit, jenis kosmetik dan cara penggunaannya, alih-alih semakin cantik, malah membuat banyak wanita mengalami kerugian karena kulit mereka jadi bermasalah, kerugian uang sampai masalah psikologi.
Ada 3 hal yang wajib diketahui sebelum menggunakan skincare, agar skincare memberi dampak positif, sehingga kita bisa lebih percaya diri dalam melakukan perawatan kulit, kulit menjadi sehat, lebih cantik dan sesuai dengan kebutuhan;
- Kenali fitrah kulit dan jenis kulit
Target penggunaan skincare adalah kulit, jadi wajib sekali untuk kita mengetahui fitrah kulit dan jenis kulit kita sendiri.
Fitrah kulit, seperti yang pernah dibahas pada artikel sebelumnya, Fitrah Kulit adalah cara kerja kulit melindungi dirinya sendiri, namun biasanya kurang disukai para wanita.
Contoh sederhananya, dengan kita mengetahui bagaimana cara kerja kulit yang bisa berubah menjadi gelap, akan membuat kita menyadari beberapa hal yang harus dilakukan dan dihindari.
Contoh lainnya seperti bagaimana cara kerja kelenjar minyak melindungi kulit kita, akan membuat kita memahami pentingnya melakukan skincare yang benar tanpa mempercayai mitos yang sudah ada tentang minyak wajah yang bisa memicu jerawat dan banyak fitrah kulit lainnya yang bisa di pelajari dalam Beautylogic.Academy.
Selain fitrah kulit, kita juga harus belajar mengenali struktur & jenis kulit kita sendiri. Kulit itu ajaib, memiliki tiga lapisan yaitu epidermis, dermis, dan hypodermis memiliki fungsi dan struktur yang berbeda tetapi tetap berkaitan satu sama lain.
Warna kulit setiap orang pun juga berbeda-beda tergantung faktor genetik, jenis kulitnya, letak geografis, dan gaya hidup. Kulit bekerja sesuai dengan fitrahnya. Kulit mengerti kita, ia memahami bagaimana ia semestinya bekerja.
Berdasarkan kandungan air pada kulit yang akan mempengaruhi elastisitas kulit, kandungan minyak yang mempengaruhi kelembutan dan nutrisi kulit, tingkat kepekaan kulit terhadap zat atau bahan tertentu (menurut dr. Kevin Adrian di alodokter), jenis kulit wajah dapat dibagi menjadi beberapa kategori, yaitu: kulit wajah normal biasanya jarang memiliki masalah kulit, dan juga lebih mudah dirawat.
Kemudian ada pula kulit wajah kering yang umumnya terjadi akibat rendahnya tingkat kelembapan pada lapisan kulit terluar, kering mudah pecah-pecah dan mengalami keretakan pada permukaan kulit, pemilik kulit wajah kering biasanya memiliki pori-pori kulit yang hampir tak terlihat.
Lalu ada juga kulit wajah berminyak cenderung licin dan mengkilap karena produksi minyak atau sebum yang berlebih. jenis kulit wajah berminyak cenderung memiliki pori-pori besar, terlihat berkilau namun kusam, dan biasanya disertai komedo, jerawat, serta noda hitam.
Sedangkan kulit sensitif umumnya sangat peka dan mudah sekali mengalami alergi atau iritasi dan ruam sebagai reaksi terhadap faktor tertentu, seperti lingkungan, makanan, atau penggunaan produk kosmetik.
Yang terakhir wajah kombinasi adalah perpaduan antara kulit berminyak dan kulit kering. Seseorang dengan jenis kulit wajah ini memiliki kulit berminyak di zona T, yaitu area dagu, hidung, dan dahi, serta kulit kering di area pipi.
Untuk memudahkan memastikan jenis kulit kita, bisa dengan cara memperhatikan kondisi kulit tanpa make up khususnya pada saat beberapa jam setelah mandi—jika menemukan sedikit minyak yang berkilau di bagian wajah, artinya bisa jadi kulit kita mungkin memiliki kulit yang berminyak.
Jika terasa ketarik itu artinya kita memiliki kulit kering. Jika memiliki kulit kering di beberapa tempat dan kulit berminyak di tempat lain (biasanya di zona-T yaitu dahi, hidung, dan dagu), artinya kita memiliki kulit kombinasi. Jika kamu tidak memiliki semua itu, artinya kulitnya kategori normal
- Kenali kebutuhan dan budget
Setelah kita mengerti jenis kulit, dan fitrahnya selanjutnya yang harus kita perhatikan adalah mulai mendaftar kebutuhan kita dan menyesuaikan dengan budget.
Bagaimana cara membreakdown kebutuhan skincare kita? Bisa dimulai dari basic skincare dulu, yaitu pembersih wajah dengan double cleansing, toner atau essence dan sunscreen.
Setelah yang basic itu sudah cocok baik cocok dengan kulit maupun isi kantong, baru deh selanjutnya bisa kita kembangkan dengan mencoba serum, acid toner, peeling cream, booster skin dan banyak lagi. Namun ingat, mulai dari basic dulu ya!
Sedangkan untuk budgeting, tidak harus mahal, yang terpenting kosmetik itu adalah menyesuaikan kenyamanan di kulit kita, membeli di tempat yang terpercaya, sudah terdaftar BPOM, verifikasi keaslian dan produknya melalui inggredientsnya.
- Kenali reaksi kulit
Yang terakhir adalah kenali juga reaksi kulit kita, karena pada dasarnya kulit itu ajaib—ia bekerja untuk dirinya sendiri. Kulit akan dengan cepat mendeteksi sesuatu yang tidak membuatnya nyaman, tugas kita adalah memahaminya dan memilihkan skincare yang nyaman untuk kulit. 5 tanda skincare bekerja baik di kulit menurut dokter Alvin Saputra di Aido.id yaitu,
– Kulit terasa seimbang: Setelah pemakaian skincare, kulit Anda tidak menjadi terlalu kering atau terlalu berminyak, serta terasa nyaman dan sehat. Banyak yang mengeluhkan bahwa terkadang setelah mencuci wajah dengan sabun pembersih, kulit akan terasa kering dan seperti tertarik. Jika Anda mengalami hal yang sama, maka gantilah sabun pembersih dengan produk yang lebih gentle. Setelah itu, jangan lupa pula untuk menggunakan produk pelembap untuk menyeimbangkan hidrasi di kulit.
– Jerawat perlahan menghilang: Jerawat biasanya disebabkan oleh kondisi kulit yang bermasalah. Setelah pemakaian skincare, pori-pori tersumbat penyebab jerawat akan menjadi lebih bersih, sehingga jerawat pun akan berkurang. Tetapi perlu diingat bahwa tanda yang satu ini mungkin tidak akan segera terlihat, dan membutuhkan kesabaran serta konsistensi dalam menggunakan skincare untuk mencapainya. Jika sebaliknya maka perlu dievaluasi skincare kita.
– Kulit menjadi terhidrasi: Kulit terhidrasi dalam hal ini akan terasa lebih kenyal, halus, lembap, serta bercahaya di bagian atas tulang pipi, dahi, dan dibagian atas bibir. Sedangkan kulit berminyak akan terasa lebih berat, terlalu kering setelah mencuci muka dan terlalu berminyak setelah beberapa saat dibagian garis-garis senyum, dagu, dan seluruh bagian wajah.
– Kulit terasa lebih lembut dan memiliki warna yang merata: tanda skincare bekerja lainnya adalah warna kulit kita akan tampak lebih cerah merata sesuai fitrah, selain itu kulit wajah kita terasa lebih lembut.
– Kulit tidak mengalami iritasi merah dan gatal-gatal: ketika kulit tidak mengalami reaksi buruk seperti iritasi ataupun gatal-gatal setelah pemakaian skincare. Hal ini karena kulit sebagai organ terbesar dalam tubuh manusia,memiliki peranan penting dalam mendeteksi hal-hal berbahaya dari luar. Ketika bahaya ini terdeteksi, muncul reaksi-reaksi alergi sebagai peringatan untuk segera menghentikan pemakaian produk skincare tertentu.
Selain 3 hal wajib di atas, perlu diingat bahwa memulai skincare itu tidak hanya fokus tujuan tetapi juga perlu rileks dan bertahap, karena skincare itu proses jangka panjang—perlu konsisten dan kesabaran ya. Jadi, yuk mulai dari sekarang sebelum terlambat, karena kulit adalah investasi jangka panjang. (ysr)
Referensi:
Artikel Dwi Sukristiani
Artikel Fajrina Addien
Alodokter
Aido.id
Kompas.com
Merdeka.com