Malcolm Barnard (2007) pernah menyampaikan jika seseorang dapat menyampaikan informasi kepada orang lain melalui pakaiannya tanpa menggunakan kata-kata.
Artinya ia menegaskan bahwa seseorang berusaha mengekspresikan dirinya melalui pilihan pakaian dan modenya.
Biasanya, orang akan memilih pakaian berdasarkan apa yang ingin dilakukan hari itu, bagaimana perasaan mereka, siapa yang akan mereka temui, dan faktor lain yang bertujuan untuk menyampaikan informasi tentang diri mereka kepada orang lain.
Tetapi bukan berarti fashion mendefinisikan (tidak menentukan nilai dan kualitasmu) siapa kamu ya KakCans, karena terkadang akhirnya beberapa orang memaknai bahwa fashion itu adalah identitas mereka sesungguhnya.
Bahkan mereka juga memaknai itu dalam kesehariannya padahal ini tidak benar. Lalu sebenarnya apa sih makna sesungguhnya fashion ini?
Makna Fashion
Dalam Kamus Inggris-Indonesia oleh John M.Echols dan Hassan Shadily mendefinisikan fashion adalah mode, cara, kebiasaan, basa basi. Kemudian dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ke-tiga (2000), mendefinisikan mode sebagai “ragam (cara, bentuk) terbaru pada suatu waktu tertentu.”
Fashion sendiri berasal dari bahasa Latin, factio, yang artinya membuat atau melakukan. Karena itu, arti kata asli fashion mengacu pada kegiatan; fashion merupakan sesuatu yang dilakukan seseorang, tidak seperti dewasa ini, yang memaknai fashion sebagai sesuatu yang dikenakan seseorang.
Namun makna fashion menurut para ahli pun berbeda-beda. Seperti menurut Thomas Karlyle, ”Fashion merupakan simbol dari jiwa. Pakaian tidak pernah lepas dari perkembangan budaya dan sejarah kehidupan manusia. Dengan kata lain, busana merupakan kulit sosial yang mengandung pesan dan juga jalan kehidupan bagi manusia.”
Selain disebut sebagai kulit sosial, Thomas Karlyle juga beranggapan bahwa fashion menjadi petunjuk tentang indentitas diri dari si pemakainya.
Malcolm Barnard dalam bukunya “Fashion sebagai Komunikasi”, memulai pengertiannya mengenai fashion dengan mengacu pada Oxford English Dictionary (OED). Menurut Malcolm: “Etimologi kata ini terkait dengan bahasa latin, Factio, yang artinya membuat”.
Sedangkan pandangan Polhemus dan juga Procter, yang menganggap fashion juga merupakan istilah yang digunakan untuk menyebutkan tentang dandanan dan juga gaya busana.
Oleh karenanya, masih menurut mereka fashion itu pada perkembangannya kemudian dianggap sebagai trend. Dimana trend ini mengacu pada busana dan gaya, lalu kemudian berfokus juga pada penampilan seseorang.
Dari beragam pendapat tersebut kita bisa saja menarik bermacam-macam kesimpulan seperti fashion atau pakaian bukan hanya sekedar barang yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan saja. Tetapi juga busana sudah menjadi bagian dari gaya hidup seseorang dan terkadang mampu mencerminkan selera dan kepribadian dari si pemakainya.
Bahkan bisa juga disimpulkan gaya berbusana juga disebut sebagai salah satu bentuk komunikasi non verbal yang dapat menyampaikan tentang bagaimana identitas pribadi dari seseorang yang memakainya.
Fashion juga dari pemaknaannya membantu seseorang menjadi lebih percaya diri, sebagai sarana untuk mengekspresikan diri sendiri, meningkatkan daya tarik, dan digunakan sebagai branding diri.
Pentingnya Fashion
Apakah fashion itu penting? Tentu saja, seperti yang telah disebutkan dari makna fashion itu sendiri, sehingga dapat dijabarkan juga beberapa manfaat fashion, yaitu:
1. Membantu mengekspresikan diri
Gaya berbusana seseorang mengekspresikan secara tidak langsung tentang identitas diri mereka. Mulai dari karakter, kepribadian, hingga ciri khas pemakaiannya bisa dilihat dari gaya mereka dalam berbusana. Meski ini bukan berarti seseorang dinilai gaya fashionnya juga ya.
2. Sebagai bentuk komunikasi
Fashion selain untuk melindungi tubuh, bisa juga dijadikan sebagai salah satu bentuk komunikasi. Dimana komunikasi yang dimaksud disini tentu saja merupakan jenis komunikasi nonverbal.
Pemakai busana ataupun perancangnya bisa mengekspresikan perasaan ataupun pesan tersirat melalui pakaian yang ditujukan kepada mereka yang melihat.
3. Menambah daya tarik
Fashion membantu meningkatkan daya tarik sekaligus menambah rasa percaya diri dari penggunanya. Padu padan yang sesuai antar fashion item yang dikenakan seseorang akan menjadi ciri spesialnya juga sebagai bagian menutupi kekurangan yang mungkin dimilikinya.
4. Menambah kebahagiaan
Seseorang yang tampil percaya diri dengan apa yang mereka gunakan akan lebih semangat untuk beraktivitas. Ini juga akan berdampak pada psikologis karena dapat menumbuhkan kebahagiaan dalam diri mereka. Lalu bisa juga menularkannya ketika berinteraksi dengan orang-orang disekitarnya.
Meski bisa jadi beberapa orang menyalahgunakan fashion dengan tujuan juga sebagai pencitraan dan juga penanda kelas sosial, meski ini tidak dibenarkan juga. Sebab dengan fashion, kita bisa membuat orang lain menentukan definisi terhadap diri kita sendiri.
Seperti pepatah Jawa yang menyebutkan ‘ajining raga saka busana’. Yang artinya orang akan dinilai dari bagaimana cara mereka berbusana. Jadi, orang akan berkesimpulan tentang siapa Anda ketika melihat apa yang Anda pakai.
Kekuatan Fashion
Pernyataan “don’t judge a book by its cover” seringkali diucapkan untuk jangan menilai seseorang dari penampilan luar, namun penampilan luar ini bisa jadi adalah jendela bagi orang lain untuk menyambut baik diri kita dengan tujuan tertentu.
Karena pakaian adalah tanda di awal kita menampilkan diri secara visual sehingga membantu lawan bicara seperti memiliki bayangan seperti apa harus berkomunikasi dengan kita.
Tanpa disadari pun, kita berinteraksi dengan seseorang untuk pertama kali, saat kontak mata, jabat tangan, lawan bicara dapat menangkap sekilas kemampuan diri kita. Tetapi di tahap ini fashion memegang peranan penting untuk meningkatkan impresi lawan bicara.
Secara tidak sadar sebenarnya cara kita berpakaian menjadi salah satu strategi diri untuk melancarkan aksi tertentu juga.
Banyak sekali tokoh-tokoh besar melakukan hal tersebut. Mereka sederhana berperilaku, tapi dalam berpakaian, sangat menyesuaikan dengan siapa audiens yang dihadapi. Mungkin karena menyadari, bahwa sikap orang, penerimaan orang, juga bergantung pada penglihatan.
Meski penampilan fashion menjadi salah satu faktor penentu penilaian diri, tetapi mesti diingat penampilan fashion hanyalah pelengkap bukan yang utama.
Cara berpakaian, pemilihan fashion itu penting, Karena bisa jadi poin lebih dan membuat seseorang memiliki “paket” lengkap ketika karakter dan kepribadian mampu membuktikan bahwa seseorang tidak hanya sekadar baik dari luar saja. Nah, Kakcans ternyata selembar pakaian, tidak sesederhana yang selama ini orang pikirkan.
Referensi
Greatmind.id
elib.unikom.ac.id/files/disk1/460/jbptunikompp-gdl-janakapatm-22969-2
kumparan.com
kompasiana
media.neliti.com/media/publications/103100-ID-fashion-dan-gaya-hidup-identitas-dan-kom.pdf
italianfashionschool.id
catatan maya lestari tentang fashion (fb)