Ekspansi industri kosmetik, menurut Switzerland Global Enterprise (Lembaga Riset Pasar Mitel, Statista, Independent), menyatakan bahwa Indonesia diprediksi berada pada posisi lima besar pasar kosmetik terbesar di dunia dalam 10-15 tahun dengan perkiraan persentase sebesar 7.2% per tahun (dikutip dari tirto.id)
Beauty mass survei pada tahun 2018, pertumbuhan industri kosmetik di Indonesia terus meningkat dengan penjualan tertinggi berada pada produk hair care sebesar 35.8% dan disusul dengan produk skin care sebesar 31.7%. Data tersebut menunjukkan Indonesia memiliki potensi dalam perkembangan industri kosmetik, baik dari sisi produk dan maupun pengguna
ZAP Beauty Survei berdasarkan kelompok generasi, hampir seluruh pemasukan Generasi Z dikeluarkan untuk perawatan kecantikan. Sedangkan untuk kelompok generasi lainnya, Generasi Y menggunakan 30% dari pemasukan bulanannya, dan Gen X menggunakan kurang dari 5% pemasukannya untuk perawatan kecantikan. Serta hampir seluruh wanita Indonesia atau sebanyak 91,6% memiliki motivasi untuk merawat kecantikan yaitu atas dorongan dari diri sendiri.
Hasil beberapa survei di atas artinya mayoritas perempuan mulai menyadari bahwa perawatan kulit itu penting. Meskipun untuk alasannya tidak dijelaskan, apakah memang mengerti fitrah kulit, atau hanya kebutuhan persepsi standar kulit cantik yang beredar.
Sehingga bisa jadi, sebagian perempuan yang masih terobsesi memborong skincare berlebihan untuk mencerahkan kulit di luar nalar, menghilangkan jerawat secara instan, bahkan yang parah ada juga yang berharap menghilangkan pori-pori.
Padahal kulit itu sesungguhnya multifungsi untuk proteksi, absorpsi, ekskresi, persepsi, pengaturan suhu tubuh (termoregulasi), pembentukan pigmen, pembentukan vitamin D dan keratinisasi.
Kulit mengerti kita, ia memahami bagaimana ia bekerja. Akan tetapi, meski begitu, data ini cukup menggembirakan—sebab perempuan mulai berani mencaritahu kebutuhan kulitnya, mulai berani merawat kulit secara konsisten, dan mulai pintar menentukan skincare yang mendapat ijin edar atau hanya abal-abal.
Tak banyak orang yang menyadari bahwa kulit merupakan organ terbesar manusia, dengan luas sekitar 1,5-2 meter dan tebal rata-rata 1-2mm. dengaan berbagai fungsi yang baik untuk diri kita sendiri. Maka sangat penting untuk kita merawat kesehatan kulit secara rutin, agar menjaga fungsinya tetap bekerja dengan tetap optimal. Selain itu, perlakuan kita terhadap kulit pun berpengaruh terhadap kebaikan kulit itu sendiri.
“… kulit adalah cerminan kesehatan tubuh kita, baik kesehatan fisik atau pun mental,” jelas dr Amaranila Lalita Drijono, Sp.KK. Dalam penjelasannya, bisa dibilang tak mungkin kulit tampak sehat apabila kondisi tubuh dan mental kita dalam keadaan yang tidak baik. Sebagai lapisan terluar tubuh, kulit akan menjadi ‘cermin’ segala kondisi tubuh yang kita miliki.
Pernyataan ini memperkuat kenapa kita memang perlu merawat dan memperlakukan kulit kita dengan optimal. Seperti melakukan skincare dengan rutin dan menyesuaikan kebutuhan kulit.
Memperlakukan kulit dengan lembut dan tidak berlebihan seperti memencet jerawat, melakukan peeling terus menerus, dan membiarkan kulit terpapar sinar matahari tanpa menggunakan produk pelindung, kurang istirahat, stress, dan masih banyak lagi yang merugikan kulit dan kita sendiri, maka sesungguhnya kita secara tidak langsung membuat kulit ini berada dalam kondisi yang kurang prima dan ini juga berefek pada kesehatan kita.
Dengan kita tahu bahwa kulit itu memiliki keajaibannya sendiri. Kita jadi bisa merawat kulit rutin dengan bahagia, nyaman tanpa harus terbebani standar kecantikan yang digambarkan pada iklan – iklan kosmetik.
Tugas kita hanya merawat sesuai kebutuhan, sesuai kondisi kulit kita, berteman dengan berbagai masalah kulit tanpa menjadi sesuatu beban.
Sehingga kulit berada dalam kondisi paling prima, sesuai fitrah, cerah optimal sesuai warna kulit,sebagai bentuk wujud syukur atas ciptaanNya, ini menjadikan kita lebih sehat, lebih sadar disiplin dan berefek pada membangun kebiasaan baik.
Skincare yang menyenangkan tanpa membebani setiap hari, atau Founder Baeuatylogic Academy menyebut dengan istilah Relaxing Skincare yang berpatok pada konsep simpel yaitu TBT– Terlindungi, Bersih dan Ternutrisi.
Pagi kulit terlindungi dari paparan sinar matahari yang merusak lapisan nya kita dengan menggunakan sunscreen sesuai jenis kulit dan budget kita, dan cara memakai sunscreen juga yang tepat yaitu dua ruas jari untuk sekali pakai, dengan layering kembali setiap 2-4 jam sekali.
Siang/Sore Kulit bersih dengan dengan double cleansing, seperti yang sudah disampaikan oleh dokter kulit David Lortscher, MD mengatakan double cleansing merupakan metode untuk membersihkan wajah dua kali dalam sehari, dengan langkah pertama membersihkan wajah menggunakan bahan dasar minyak seperti oil cleansing, balm cleansing, milk cleansing atau bisa juga micellar water.
Kemudian langkah kedua mencuci muka dengan berbahan dasar air, yakni memakai sabun wajah yang sesuai dengan PH kulit. Manfaat double cleansing sendiri membantu menghilangkan kotoran yang membandel yang menyumbat pori-pori, mengangkat sel-sel kulit mati yang ada di permukaan.
Setelah double cleansing jangan lupa kulit dihidrasi kembali dengan toner yang menghidrasi kulit dan juga pelembab. Lalu yang terakhir adalah Malam Ternutrisi, dengan menutrisi kulit sebelum istirahat dengan serum, krim malam, dan masker atau pun scrub yang dilakukan seminggu dua kali, menurut Dr. Arvin Putra membersihkan kulit, lalu menggunakan pelembab dan serum malam hari memberikan hasil yang efisien lebih baik untuk kulit sehingga menjadikan kulit kita lebih sehat, lebih cantik. Kulit yang sehat dan cantik itu saling mengisi, bukan kontradiktif. Untuk detilnya seperti apa tentang tahapan di Relaxing Skincare ini secara benar, semua ada di kelas Beautylogic.Academy.
Lalu apakah kamu sudah melakukan hal yang sama menuju kulit sehat, kulit cantik versi terbaik? (ysr)
Referensi
Kumparan.com
Merdeka.com
AidoHealth
Jurnal Analisis pengetahuan kedokteran UNS factor penyebab dan penanganan kulit sensitif pada kulit remaja
Jurnal Snati Volume 1, nomor 1, tahun 2021